Minggu, 20 Oktober 2013

Kita pernah berjalan beriringan, berjanji untuk tidak saling meninggalkan. Itu sebelum akhirnya waktu merenggutnya menjadikan semuanya menjadi kepingan masalalu kita. Iya, waktu mengubah semua. Termasuk 'kita', ngga ada lagi kita, yang ada hanya aku dan kamu. Aku dengan masadepanku dan kamu dengan masadepanmu. Berpikir ini terjadi pun sebelumnya aku ngga pernah. Keyakinanku membuat harapan tinggi tentang kita. Yang kemudian runtuh ketika kenyataan menyadarkan segalanya. Tuhan dengan segala kuasa-Nya mempertemukan kita, menggariskan cerita untuk kita. Tuhan selalu punya banyak cerita untuk kita tapi Tuhan hanya punya satu rencana indah untuk Kita. Aku adalah bagian dari cerita yang Tuhan beri untuk-Mu. Dan (sayangnya) Aku bukan rencana indah yang Tuhan beri untuk-Mu.

Orang menyebutnya waktu.

Jika Aku boleh iri pada satu hal di dunia ini, dia adalah 'Waktu'. Sesuatu hal yang ajaib yang punya segalanya, iya segalanya. Masa lalu dengan segala kenangan dan penyesalannya, masa sekarang dengan berbagai pilihannya dan masa depan yang masih menjadi tanda tanya besar. Waktu pernah membawaku pada keadaan yang membuat segalanya indah. Waktu juga pernah menghantarkanku pada kesedihan dan keputusasaan. Dan lagi Aku harus bilang, semuanya masalah waktu. Waktu yang dapat menghilangkan segala yang telah ada dan waktu juga yang akan mengembalikan segalanya yang telah hilang.

Minggu, 05 Mei 2013

....

Aku ngga pernah bilang jika hidup ini terlalu simple dan mudah. NGGA, dan sikap Aku pun tidaak menggmpangkan hidup yang memang sudah sulit ini. Iya bagaiman tidak sulit, untuk mengerti diri sendiri aja kadang Aku ngga bisa dan sekarang tuntutan itu semakin bertambah ketika Aku harus mengerti Dia yang dengan segala upaya yang ku lakukan tetap ngga bisa Aku mengerti. Sulit kan, ini hanya berbicara tentang dua orang dan semuanya sudah terasa sulit. Bukan Aku yang lebay yang membuat segalanya menjadi sulit, bukan. Aku pun tidak mampu menghadapi situasi yang seperti ini, sama sekali tidak Hidupku sudah terlalu rumit dengan segala permasalahan pribadiku sendiri yang menunggu untuk diselesaikan dan kini semuanya semakin bertambah ketika Aku harus menyelesaikan masalah eksternal dari diriku sendiri. Ya memang, 1thn belakang ini, Aku menganggap Dia adalah masalahku juga dan ngga dapat dipungkiri Dia selalu berhasil menyita sebgaian konsentrasiku. Bolehkan kalau aku mulai berhenti dan menyisihkan Masalah Dia untuk lebih fokus pada masalah hidup aku sendiri, aku cape. Aku ngga butuh masalah Aku ngga butuh orang-orang yang selalu membuat Aku merasa bersalah dan membuatku merasa gagal, Aku belum butuh orang seperti itu. yang aku butuhin orang yang sabar dan mensupport Aku. Kalopun itu belum ada, its oke mending Aku sendiri dan aku fokus menyelesaikan masalahku sendiri. Mungkin benar Aku egois tapi sungguh Aku hanya ingin semuanya baik-baik saja untuk hidupku dan hidupmu.

Selasa, 16 April 2013

I Am Stronger Than I Know

Aku pernah mencintaimu dengan sepenuh hati dan memberikan seluruh hati yang Aku punya sehingga ku melupakan untuk menyisakan sebagian kecil lain hanya sekedar untuk mencintaiku diriku sendiri. Aku pernah merasa begitu sangat mencintaimu hingga sesakit apapun perlakuan Kamu, aku tetap bertahan menerimanya dan mengalah. Akau pernah merasa aku mencintaimu dengan berlebihan sehingga aku menganggap bahwa aku ngga bisa hidup tanp Kamu. Aku pernah mencintaimu tanpa mempedulikan logika ku sehingga Aku rela melakukan apapun bahkan untuk Kamu sakitipun Aku rela.aku pernah merasakan semua itu disaat Kamu, seseorang yang pada saat itu amat sangat begitu berarti tidak lagi mempedulikanku, menjadikan Aku pilihan kesekian untuk diperhatikan, menjadikan waktu kebersamaan Kita lebih sedikit dari hal penting lainnya, menyisihkan Aku dari sekian banyak hal yang harus dipikirkan. Dan kamu tau apa? aku sangat bersyukur karena dari kesemua hal itu ada banyak pelajaran berharga yang Aku dapat. Pelajaran tentang betapa berharganya Aku dimata oranglain, ketika Kamu tidak mempedulikan Aku darisitulah Aku tahu bahwa disana banyak orang yang begitu peduli padaku. Aku belajar untuk lebih menghargi waktu, menghargai betapa mahalnya sebuah kebersamaan, ya kata itu menjadi terdengar sangat asing ketika kamu mulai mengabaikan kebersamaan Kita. Kebersamaan yang dulu begitu mudahnya Aku dapat dan tiba2 menjadi barang langka yang sangat Aku harapkan, untuk itu aku sangat menghargai kebersamaan Kita. Ngga hanya itu, karena sakit dan airmata ini Aku juga menjadi kuat, menjadi Perempuan yang lebih kuat dan kuat lagi, semakin lama airmata yang orang bilang tanda Aku lemah dan rapuh perlahan menguatkan Aku bahwa ngga selamanya Aku nangis, Aku Perempuan yang berhak berbahagia dengan pilihanku. Akupun mulai terbiasa untuk menjalani semuanya sendiri, melepas ketergantunganku dengan Kamu mungkin ngga mudah tapi bukankan 'Kita bisa karena kita terbiasa?' Yups, ternyata Aku bisa menerima kenyataan Slow respont text message Kamu, sempitnya waktu kebersamaan kita. hal yang awalnya menyedihkan buat Aku kini menjadi hal yang biasa, terimakasih karena Kamu membantu untuk menjadikan semuanya bisa :) Tapi bukan berarti dari semua pelajaran itu Aku berniat untuk meninggalkan Kamu. Bukan itu, Aku masih yakin sama Kamu dan hubungan Kita. Hanya saja, Aku tidak mau berharap lebih karena kesemuanya mengajarkan Aku bahwa mempunyai harapan yang lebih maka akan mendapatkan kekexewaan yang lebih pula. Selanjutnya yang harus Aku lakukan adalah untuk bagaimana bersikap adil pada diri sendiri supaya ngga ada lagi sakit hati.

Minggu, 14 April 2013

Masihkah Aku dan Kamu menjadi KITA?

Kembali dan terulang lagi. Saat dimana kita berdua saling emosi, mengedepankan ego dan gengsi masing-masing. Tahukah Kamu? di sudut kamar ini hatiku perih, menangisi sikap kamu dan meresapi kata-kata yang Kamu ucapin dan mungkin disudut kamar yang lain Kamu juga merasakan hal yang sama. Bukankah tujuan awal kita berkomitmen adalah untuk saling melengkapi, aku bahagia karena kamu ada dan sebaliknya. Tapi kenapa hubungan ini justru saling menyakiti satu sama lain? apakah ini sudah yang terbaik untuk kita? maaf, aku meragukan hubungan kita. Karena ketidakmampuan Aku untuk selalu bisa mengerti kamu dan karena ketikmampuan aku untuk bisa lebih bersabar lagi dengan sikap kamu yang kurang peka dan suka mengabaikan janji. Aku sadar kesalahan aku, Aku bukanlah orang terbuka yang bisa mengatakan segala sesuatunya dengan terbuka dan Kamu...Kamu adalah orang yang mungkin seperti yang Kamu bilang Kamu manusia yang kurang peka dan butuh diingatkan. Kita berbeda, ketika orang lain mengattakan perbedaan adalah hal yang menyatukan cinta dan perbedaan itu inidah. Aku mulai ragu, ketiak perbedaan aku dan kamu saat ini terjadi dan tanpa toleransi. Apa harus kita lanjutkan? Aku meragu. Apakah kamu berfikir hal yang sama? masihkah Kamu berfikir aku yang terbaik untuk Kamu? Aku ragu. Adakah hal lain yang bisa menguatkan Aku kalo Aku bisa dan Aku mampu bertahan pada "KITA"?? Jika ada, apakah masih bisa hati Kita untuk kuat ketika suata saat Kamu atau Aku adau Kita kembali saling menyakiti dibalik ego kita masing-masing? Bisakah Kamu? bisakah Aku? bisakah Kita? Aku pernah membyngkan bagaimana hidupku tanpa Kamu, mungkin Kamu juga sama. Tapi dalam bayangkanku itu Aku tak menemukan kebahagiaan, sekarang pun sama hal terberat yang selalu Aku jadikan pertimbangan adalah. Bagaimana hidupku tanpa Kamu? But, life must go on, whatever happen. Itu jawaban sederhana yang sering Aku denger dari mulut orang-orang, sesimple tapi Aku menjalaninya ngga akan semudah itu. Akan jadi apakah kita nanti aku ngga tau..

Sabtu, 06 April 2013

Feel Like Insomnia

Kebisaan insomnia Gw dari SMA tenyata ngga ilang-ilang sampe sekarang :( tapi kayanya dari SD deh, iya soalnya seinget gw, dulu gw sering banget dimarhin papah gara-gara jam 10 masih nongkrong depan TV yah namanya juga anak SD jam 10 kan udah kaya malem banget berasanya. Dan ternyata sekarng, Gw lupa kapan terakhir kalinya gw tidur jam 10? suka ngga habis mikir deh sama mata yang model begini, berasa burung hantu ttau ngga sih, mahluk nocturnal yang beraktifvitas malam hari dan melakukan hibernasi di siang hari -____- pengen rasanya hidup normal kaya orang lain yang bisa tidur jam 9 terus bangun jam 5 shubuh, asik kayanya hidupnya teratur nah gw? jam 5 pagi buta gini gw masih melek huhu pengen sih nyobain minum obat tidur gitucuma dipikir-pikir ogah ah, kalo gw sakit aja jarang2 minum obat apalagi ini gw sehat bugar begini masa minum obat sih, selain itu gw juga takut sama efek sampingnya. Namanya juga obat-obatan gitu pasti ada bahan kimianya yang mungkin someday bakal ngebahayain tubuh kita. Kalo mamah tau gw jam segini belum tidur pasti ggw abis diomelin deh, untungnya mamah ngga tau jadi gw aman deh sekarang ngga tau deh nanti. Yaudah lah ya, mumpung bentar lagi matahari nongol sebelum tidur gw mau liat sunrise dulu di Laut, berasa tenang, damai sejahtera deh kalo bisa nyaksiin sunrise nongol ;;) midah-mudahan ngga ada awan yang nutupin, see yaaaa ! Muaaaaaaach :*

BETE TO THE MAX !!!!

Ampun deh, Gw ngga ngerti sama mood Gw yang ancur-ancuran gini. Begini banget sih jadi perempuan kalo lagi "dapet" :( Sebeneranya pengorbanan perempuan setiap bulannya berat ya, dari yang mulai nahan rasa sakit ketika PMS (Pra Menstruasi Syndrome), dan pengaruhnya sama psikologis perempuan. Faktanya, ketika perempuan PMS segala sesuatu bisa jadi tak terduga, nih kaya misalnya yang tadinya baik-baik aja masih bisa ketawa-ketiwi, ngobrol nyantai terus tiba-tiba marah bahkan sampe nangis cuma gara-gara nunggu delivery makanan yang datengnya lama. Hal seperti itu semestinya diwajarin hehe buat cowo-cowo yang selalu protes sama pacarnya ketika PMS, juga seharusnya lebih lebih dan lebih banget untuk sabar dan sangat sangat memaklumi. Kita, perempuan yang lagi PMS itu cuma korban ko korban hormon yang katanya ketika PMS hormon estrogen dan progesteronnya itu ngga seimbang. Gw juga kurang tahu penjelasan ilmiah lengkapnya kaya gimana, cuma ya itu lah Gw cuma bisa share realitanya aja yang Gw alamin dan temen-temen sesama perempuan yang juga mengalami hal yang sama. Sakit perut PMS itu rasanya sakit melilit, kram perut dan kadang kalo lagi parah sampe ngga bisa gerak. Nah, bayangin dong Kita setiap bulan ngalamin seperti itu tapi dengan semua hal yang terjadi ketik PMS perempuan masih bisa normal berkegiatan seperti biasa makanya Gw ngga setuju tuh kalo perempuan dibilang lemah. ngga gampang lagi melakukan kegiatan sambil menahan perut yang sakit, ngga gampang juga bisa tetep senyum dan ketawa di tengah sensitifitas yang ngga menentu. Tapi sebenernya bukan alasan yang tepat sih ketika selalu marah-marah ngga jelas dan nyalahinnya PMS, sudah kondrat sebagai perempuan yang terlahir dengan segala keistimewaanya, saran Gw sih ketika lagi PMS jangan menistakan diri, bawa happy aja, anggep ngga ada apa-apa dan sering kumpul sama temen-temen becandaan sama mereka. Kalo udah gitu, bakal lupa deh sama yang namanya PMS, bahkan rasa perut yang sakit aja bisa jadi lupa loh.