Minggu, 20 Oktober 2013

Kita pernah berjalan beriringan, berjanji untuk tidak saling meninggalkan. Itu sebelum akhirnya waktu merenggutnya menjadikan semuanya menjadi kepingan masalalu kita. Iya, waktu mengubah semua. Termasuk 'kita', ngga ada lagi kita, yang ada hanya aku dan kamu. Aku dengan masadepanku dan kamu dengan masadepanmu. Berpikir ini terjadi pun sebelumnya aku ngga pernah. Keyakinanku membuat harapan tinggi tentang kita. Yang kemudian runtuh ketika kenyataan menyadarkan segalanya. Tuhan dengan segala kuasa-Nya mempertemukan kita, menggariskan cerita untuk kita. Tuhan selalu punya banyak cerita untuk kita tapi Tuhan hanya punya satu rencana indah untuk Kita. Aku adalah bagian dari cerita yang Tuhan beri untuk-Mu. Dan (sayangnya) Aku bukan rencana indah yang Tuhan beri untuk-Mu.

Orang menyebutnya waktu.

Jika Aku boleh iri pada satu hal di dunia ini, dia adalah 'Waktu'. Sesuatu hal yang ajaib yang punya segalanya, iya segalanya. Masa lalu dengan segala kenangan dan penyesalannya, masa sekarang dengan berbagai pilihannya dan masa depan yang masih menjadi tanda tanya besar. Waktu pernah membawaku pada keadaan yang membuat segalanya indah. Waktu juga pernah menghantarkanku pada kesedihan dan keputusasaan. Dan lagi Aku harus bilang, semuanya masalah waktu. Waktu yang dapat menghilangkan segala yang telah ada dan waktu juga yang akan mengembalikan segalanya yang telah hilang.