Siang ini, duniaku masih sama. Masih seperti ini, agak sedikit berbeda dengan keadaanku yang dulu, dimana pada waktu itu ada 'Dia' yang juga hidup didalamnya, ikut membuat lembaran-lemabaran yang kini Aku biasa menyebutnya dengan kenangan. Entah kenapa otak keisenganku perlahan mengendap-ngendap mulai menjamah serpihan demi serpihan kenangan yang sudah Aku simpan rapih dalam memory. Kenapa siang ini terasa begitu biru dan sendu ketika otakku mulai menampilkan slide-slide kebersamaanku dengannya. Tidak, aku sam sekali tidak bermaksud untuk terus mengingat dan kemudian menyesali semuanya. sama sekali tidak. Aku dan Dia hanya ada dalam masalalu Kami, kebahagian yang kami rasakan dulu hanya kami yang tahu. Berawal dari sebuah buku tulis kumal yang kemudian kami buat cerita beruntun, dari rangkaian fiksi-fiksi konyol itulah kedekatan Kami terjalin. Semakin kuat ketika jari Kami masing-masing menari indah mengiringi rangkaian kata-kata yang kami kirim satu sama lain di setiap menitnya melalui sebuah kecanggihan teknologi yang di sebut SMS. Senyumku tak pernah berhenti mengembang ketika itu, Aku yakin kamu Dia juga begitu. Kebahagiaan yang pada waktu itu Aku dengan lancang menyebutnya cinta, ya aku merasa jatuh cinta padanya pada saat itu. Aku tidak pernah merasa menginginkan hubungan yang lebih, mungkin itu yang disebut ketulusan. Aku tidak pernah mengharapkan Dia punya perasaan yang sama, melihatnya tertawa saja sudah membuatku menjadi cewe yang beruntung. Ya, karena memang Dia adalah seorang introvert, dan Aku bangga pada diriku yang bisa membuatnya tersenyum, tertawa, bercerita, bahkan memperhatikan Aku ! kebahagiaan luar biasa yang membuat Aku sangat bersyukur pernah merasakannya. Kebersamaan itu memang tidak lama, itu semua perlahan berakhir karena keluguan dan kebodohan Aku, dan yang pasti karena itu memang sudah menjadi jalan hidupku. Jarak yang seolah tak terpisahkan itu perlahan mulai melebar menyisakan celah dan dengan pasti menjauhkan kedekatan yang sudah Kami bangun. Kebahagian itu singkat, tapi Dia begitu lama mengendap dihatiku, lama sekali tidak pernah terganti sampai pada akhirnya hatiku memilih untuk melepaskannya, lelah dan karena Aku tahu kebahagianku ada di masa depan bukan pada masalalu. Sudah lama aku menyimpan, dan pada siang ini aku kembali mengoyak serpihan itu, tapi tenang Aku hanya menikmati setiap lembaran itu sebagai kenangan bukan harapan dan penyesalan :) Yang Aku tahu, samapi saat ini Dia adalah orang yang paling Baik yang pernah Aku kenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar